WhatsApp Class, Solusi Cerdas Dibalik Kuota Kandas
Sudah lama kita semua telah berjuang menghadapi situasi yang sulit ini. Selama pandemi COVID-19 segala sesuatu menjadi terhambat termasuk proses belajar mengajar di sekolah. Beberapa pemerintah daerah memutuskan untuk menerapkan kebijakan untuk meliburkan siswa dan menerapkan metode Pendidikan Jarak jauh (PJJ).
Pendidikan Jarak Jauh adalah proses belajar mengajar secara daring (online) tanpa tatap muka secara langsung dan di tempat yang berbeda atau terpisah antara siswa dengan guru. Hal ini untuk dapat melakukan pembelajaran, guru dan siswa membutuhkan perantara berupa teknologi interaktif. Kini banyak berkembang teknologi interaktif guna mendukung program e-learning dalam PJJ, seperti Zoom, Google meet, Google Classroom, Telegram, WhatsApp, Ruang guru, dan lain sebagainya.
PJJ sebenarnya bukan metode baru, kita sudah jauh lebih lama menerapkan hal ini namun pelaksanaannya tidak full daring. Biasanya kita menerapkan PJJ kombinasi dengan tatap muka. Metode ini merupakan inovasi kemajuan teknologi yang memiliki manfaat dan tantangan tersendiri, salah satu manfaatnya yaitu pembelajaran yang tak terbatas ruang dan waktu. Tantangannya adalah fasilitas selama PJJ, kuota internet, gawai yang kurang mendukung, dan jaringan internet yang lemah.
Bagi kami siswa di kota Surabaya dengan Zona Oranye, tantangan ini menjadi hal krusial. Banyak keluhan para orangtua dan siswa terhadap metode pembelajaran jarak jauh ini. Masalah yang dialami adalah keterbatasan kuota yang tidak memadai. Para guru pun resah terhadap keluhan orangtua dan siswa, jika siswa tidak ikut dalam pembelajaran jarak jauh maka akan tertinggal materi-materi yang diajarkan.
Oleh sebab itu, ada solusi cerdas dibalik kuota kandas untuk para guru di seluruh indonesia yang sedang menerapkan metode PJJ. Solusinya apa, sih? Simak penjelasan berikut ini. Nah, SMP Negeri 25 Surabaya akan menjawab keresahan tersebut dengan menyulap aplikasi WhatsApp untuk proses belajar mengajar. Melalui WhatsApp grup menjadi WhatsApp Class.
Apa itu WhatsApp Class? WhatsApp Class digunakan untuk menjelaskan materi yang akan diajarkan. Kenapa memilih WhatsApp? WhatsApp merupakan aplikasi yang familiar dan mudah digunakan oleh siapapun. Fitur yang lengkap, kuota tidak banyak terkuras dan mudah dipahami, bahkan beberapa provider menyiapkan gratis penggunaan WhatsApp tanpa kuota.
Kami biasa mengawali PJJ dengan presensi kehadiran melalui WhatsApp Class. Lalu, menjelaskan materinya seperti apa? Bapak ibu guru biasa menjelaskan materi melalui chat, voice note, tayangan video, atau video call dengan tanya jawab siswa. Selama pemberian materi, pengaturan WAC dibuat hanya admin yg bisa berkomentar, siswa hanya menyimak. Seru bukan?. Kami biasa mendengarkan merdunya suara guru ketika menjelaskan, kami jadi membayangkan ketika tatap muka dengan gaya khas bapak ibu guru.
Kalau ada yang kurang paham bagaimana? Tentu ada kesempatan Tanya jawab dan diskusi dalam WAC. Waktu tanya jawab dimulai, maka setting dibuat semua orang dapat berkomentar. Siswa yang menjawab disertakan nama dan nomer absen seperti ketika diskusi di dalam kelas. Bahkan, stiker dan emoticon ternyata bisa dimanfaatkan jika siswa menjawab benar maka ada stiker tanda 100. Satu fitur yang digunakan bapak ibu guru yang membuat deg-degan adalah video call. Kami secara acak di video call oleh bapak ibu guru untuk melakukan Tanya jawab, bayangkan saja saat kami belum menggunakan seragam lengkap, masih asik mengikuti PJJ dengan santai di Kasur.
Dengan adanya WhatsApp Class kita tidak perlu lagi menggunakan beberapa aplikasi untuk proses belajar mengajar yang dapat menguras kuota. PJJ seru, diskusi jeruh. Cukup belajar menggunakan WhatsApp Class kuota ra bakal kandas.
Kesimpulannya dengan menggunakan WhatsApp Class kuota menjadi hemat, dan keluh kesah guru di seluruh Indonesia khususnya di SMP Negeri 25 Surabaya sudah terjawab. Jadi, ini adalah solusi agar mempermudah proses belajar di rumah di masa pademi ini karena meskipun sedang di situasi yang sulit belajar masih tetap menjadi prioritas.
Penulis:
Adhinda Putri Zachra. Siswa IX-G SMP Negeri 25 Surabaya. adhindaputrizachra@gmail.com
Editor : Vicky Dewi Andieni. Guru Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 25 Surabaya. vickydewi21@gmail.com
Sumber bacaan:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_jarak_jauh
https://smb.telkomuniversity.ac.id/pjj-telu/
Instagram will load in the frontend.